Solar cell panel merupakan sebuah komponen yang bisa digunakan untuk mengubah cahaya matahari menjadi sebuah energi listrik dengan menggunakan prinsip kerja bernama efek photovoltaic. Efek photovoltaic ini merupakan sebuah fenomena yang muncul karena adanya tegangan listrik yang disebabkan kontak dari dua elektroda. Kedua elektroda ini dihubungkan ke sebuah sistem padatan atau cairan saat mendapat energi cahaya.
Maka dari itu terkadang solar cell panel disebut sebagai sel photovoltaic atau P. Efek photovoltaic ini telah ditemukan pertama kali pada tahun 1839 oleh Henri Becquerel.
Secara konsep dasar, solar cell panel adalah sebuah diode foto yang memiliki permukaan yang besar. Permukaan panel surya yang luas ini menjadikan alat tersebut lebih sensitif terhadap cahaya yang masuk dan akan menghasilkan tegangan serta arus yang kuat daripada diode foto secara umum.
Contohnya adalah, sebuah solar cell panel yang terbuat dari bahan semikonduktor silikon mampu menghasilkan tegangan dengan besaran 0,5V dan besar arus 0,1A saat terkena cahaya matahari.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi kualitas dan diperhatikan dari solar cell panel, antara lain adalah bahan yang digunakan, resistensi beban, intensitas cahaya matahari yang masuk, dan suhu.
Di era modern saat ini, sudah banyak yang menggunakan solar cell panel yang disesuaikan dengan penggunaannya. Biasanya solar cell panel mudah dijumpai sebagai sebuah sumber listrik di kalkulator, mainan, hingga pembangkit listrik. Bahkan untuk menggerakkan satelit yang mengorbit bumi, tidak jarang menggunakan solar cell panel ini sebagai sumber listrik.
PRINSIP KERJA
Sinar matahari terbentuk dari gabungan partikel kecil yang bernama foton. Saat solar cell panel terkena sinar matahari, maka partikel kecil bernama foton tadi akan menabrak atom semikonduktor silikon milik panel surya, inilah yang membuat panel surya memiliki energi yang besar untuk memisahkan elektron dari struktur atom.
Electron yang sudah terpisah dan memiliki muatan negatif ini nantinya akan mulai bergerak di daerah konduksi dari material semikonduktor itu. Atom yang kehilangan bagian elektronnya, akan menjadi kosong dan kekosongan ini bernama hole. Hole inilah yang nantinya akan memiliki muatan positif.
Jika ada elektron yang bebas dan memiliki sifat negatif, maka elektron tersebut akan berperan sebagai pendonor elektron. Hal ini juga disebut sebagai semikonduktor tipe-n. Sementara di bagian semikonduktor dengan hole yang memiliki sifat positif akan digunakan sebagai penerima elektron yang disebut sebagai semikonduktor tipe-p.
Pada daerah antara positif dan negari atau PN Junction akan muncul energi yang mampu mendorong elektron dan holebergerak sesuai dengan arahnya. Elektron yang bergerak menjauh dari daerah negatif berarti mengandung muatan negatif, begitupun sebaliknya.
Ketika solar cell panel diberikan beban sebuah perangkat listrik di antara PN Junction, maka akan menghasilkan arus listrik yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah.
RANGKAIAN SOLAR CELL PANEL
Sama dengan baterai, solar cell panel juga memiliki rangkaian seri dan paralel. Setiap panel surya umumnya mampu menghasilkan tegangan listrik sebanyak 0,45 sampai 0,5V dan arus yang dihasilkan sebesar 0,1A. Hal ini akan terjadi jika panel surya menerima sinar matahari yang terang.
Rangkaian solar cell panel sama dengan baterai, solar cell panel yang disusun secara seri maka akan mampu meningkatkan voltage. Sementara panel surya yang disusun secara paralel akan meningkatkan arus.
Itulah pengenalan singkat tentang solar cell panel. Tentunya hal ini penting untuk mengetahui produk sebelum membelinya. Jika kamu tertarik, kamu bisa mendapatkan panel surya terbaik dari Solahart!
Keyword : solar cell panel
Meta desc : sebelum memutuskan untuk memasang panel surya, maka kamu bisa mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan rangkaian alat ini terlebih dahulu.
No responses yet